
Bandara Soekarno Hatta mulai berbenah guna memperbaiki pelayanan dengan sejumlah pembaruan besar yang bertujuan untuk menghadirkan pengalaman penerbangan yang lebih baik bagi penumpang, baik lokal maupun internasional. Sebagai contoh, kepadatan penumpang seringkali terjadi di terminal 3. Hal tersebut menjadi polemik tersendiri bagi pengelola bandara dikarenakan padatnya penumpang tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga pada kelancaran operasional bandara.
Tahun 2025 adalah awal perubahan bagi Bandara Soekarno Hatta, yaitu dengan mengalihfungsikan Terminal 2F sebagai terminal khusus untuk melayani jamaah umrah dan haji. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan, bahwa penataan terminal khusus jemaah umrah ini untuk mengurai kepadatan di Terminal 3, sekaligus meningkatkan layanan penerbangan umrah. “Ini kita tata ulang, bagaimana ada masjid yang baik, ada tempat manasik, ada lounge yang baik. Nanti untuk yang reguler saya sudah minta dirapikan,” ujarnya.
Termasuk area tunggu yang luas, fasilitas imigrasi yang efisien, dan layanan pendukung lainnya. Dimulai dari bulan Januari maskapai Lion Air yang telah melayani penerbangan langsung ke Jeddah, lalu disusul oleh Garuda dan berikutnya Citilink juga akan ikut dipindah ke Terminal 2F pada 15 Maret 2025. Semua dilakukan secara bertahap.
Menurut penuturan Direktur Utama PT Angkasa Pura Faik Fahmi, Bandara Soekarno Hatta melayani sekitar 10.000 penumpang ibadah umrah, terdiri dari 5.000 keberangkatan dan 5.000 kedatangan. Beberapa waktu lalu 17 jamaah HAQTOUR untuk keberangkatan program awal Ramadhan sudah menggunakan maskapai Garuda melalui Terminal 2F. Dengan adanya Terminal 2F, diharapkan proses keberangkatan dan kedatangan jamaah umrah dan haji menjadi lancar dan teratur.