PERUBAHAN BIAYA HAJI TAHUN 2025 : KEMENAG PROVINSI JAWA BARAT BANTU SOSIALISASIKAN KEPUTUSAN BARU PRESIDEN

Nabila
2 Min Read
Suasana di Tanah Suci musim haji tahun 2019

Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mendukung penuh atas keputusan baru Presiden Republik Indonesia pada Februari 2025, tentang biaya penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah bersumber dari biaya perjalanan ibadah haji dan nilai manfaat. Berdasarkan putusan Presiden, berikut ini adalah besaran biaya perjalanan ibadah haji untuk masing – masing embarkasi :

  1. Embarkasi Aceh: Rp 46.922.333
  2. Embarkasi Medan: Rp 47.976.531
  3. Embarkasi Batam: Rp 54.331.751
  4. Embarkasi Padang: Rp 51.781.751
  5. Embarkasi Palembang: Rp 54.411.751
  6. Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi): Rp 58.875.751
  7. Embarkasi Solo: Rp 55.478.501
  8. Embarkasi Surabaya: Rp 60.955.751
  9. Embarkasi Balikpapan: Rp 57.235.421
  10. Embarkasi Banjarmasin: Rp 59.331.751
  11. Embarkasi Makassar: Rp 57.670.921
  12. Embarkasi Lombok: Rp 56.764.801
  13. Embarkasi Kertajati: Rp 58.875.751

Biaya tersebut tentu disesuaikan dengan lokasi dan fasilitas yang tersedia saat keberangkatan calon jamaah haji. Sementara nilai manfaat diperoleh dari setoran pertama jamaah haji regular maupun haji khusus. Tujuan dari adanya nilai manfaat supaya meringankan beban biaya perjalanan calon jamaah haji. Dan biaya yang telah dilunasi jamaah akan dikelola untuk berbagai aspek dalam penyelenggaraan ibadah haji, seperti berikut :

  1. Akomodasi pulang – pergi jamaah dari Indonesia ke Jeddah dan sebaliknya
  2. Konsumsi selama di perjalanan dan saat di Mekkah – Madinah
  3. Transportasi selama ibadah haji di Saudi
  4. Pelayanan selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina
  5. Perlindungan bagi jamaah haji & Asuransi
  6. Pelayanan saat di Imigrasi
  7. Dokumen perjalanan
  8. Pembinaan jamaah saat di tanah air dan di Saudi
  9. Pengelolaan BPIH

Kemenag Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk menginformasikan dan mensosialisasikan keputusan terbaru kepada masyarakat luas, diantaranya melalui pertemuan dengan kelompok masyarakat atau melalui pihak – pihak terkait seperti KBIH wilayah setempat. 

Share this Article
1 Comment